Rabu, 22 Oktober 2014

TUGAS 1

Nama  : Murdani Agustian
NPM   : 27414640
Kelas   : 1IC08

BAB I  PERTUMBUHAN PENDUDUK

Pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan “per waktu unit” untuk pengukuran. Sebutan pertumbuhan penduduk merujuk pada semua spesies, tapi selalu mengarah pada manusia, dan sering digunakan secara informal untuk sebutan demografi nilai pertumbuhan penduduk, dan digunakan untuk merujuk pada pertumbuhan penduduk dunia
Dalam demografi dan ekologi, nilai pertumbuhan penduduk (NPP) adalah nilai kecil dimana jumlah individu dalam sebuah populasi meningkat. NPP hanya merujuk pada perubahan populasi pada periode waktu unit, sering diartikan sebagai persentase jumlah individu dalam populasi ketika dimulainya periode. Ini dapat dituliskan dalam rumus: P=Poe^{kt}
\mathrm{Nilai\ pertumbuhan} = \frac{(\mathrm{populasi\ di\ akhir\ periode}\ -\ \mathrm{populasi\ di\ awal\ periode})} {\mathrm{populasi\ di\ awal\ periode}}
Cara yang paling umum untuk menghitung pertumbuhan penduduk adalah rasio, bukan nilai. Perubahan populasi pada periode waktu unit dihitung sebagai persentase populasi ketika dimulainya periode. Yang merupakan:
\mathrm{Rasio\ pertumbuhan} = \mathrm{Nilai\ pertumbuhan} \times 100%.
Secara umum ada tiga faktor utama demografi yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk, di antaranya sebagai berikut:
1. Kelahiran (Fertilitas)
Kelahiran adalah istilah dalam demografi yang mengindikasikan jumlah anak yang dilahirkan hidup, atau dalam pengertian lain fasilitas adalah hasil produksi yang nyata dari fekunditas seorang wanita. Berikun ini penjelasan mengenai pengukuran fertilitas:
a. Pengukuran fasilitas tahunan adalah pengukuran kelahiran bayi pada tahun tertentu dihubungkan dengan jumlah penduduk pada tahun tersebut. Adapun ukuran-ukuran fertilitas tahunan adalah:
– Tingkat fertilitas kasar (crude birth rate) adalah banyaknya kelahiran hidup pada satu tahun tertentu tiap 1000 penduduk.
– Tingkat fertilitas umum (general fertility rate) adalah jumlah kelahiran hidup per-1000 wanita usia reproduksi (usia 14-49 atau 14-44 tahun) pada tahun tertentu.
– Tingkat fertilitas menurut umur (age specific fertility rate) adalah perhitungan tingkat fertilitas perempuan pada tiap kelompok umur dan tahun tertentu.
– Tingkat ferlititas menurut ukuran urutan penduduk (birth order specific fertility rates) adalah perhitungan fertilitas menurut urutan kelahiran bayi oleh wanita pada umur dan tahun tertentu.
b. Pengukuran fertilitas komulatif adalah pengukuran jumlah rata-rata anak yang dilahirkan oleh seorang perempuan hingga mengakhiri batas usia suburnya. Adapun ukurannya adalah:
– Tingkat fertilitas total adalah jumlah kelahiran hidup laki-laki dan perempuan jumlah tiap 1000 penduduk yang hidup hingga akhir masa reproduksinya dengan catatan tidak ada seorang perempuan yang meninggal sebelum mengakhiri masa reproduksinya dan tingkat fertilitas menurut umur tidak berubah pada priode waktu tertentu.
– Gross reproduction rates adalah jumlah kelahiran bayi perempuan oleh 1000 perempuan sepanjang masa reproduksinya dengan catatan tidak ada seorang perempuan yang meninggal sebelum mengakhiri masa produksinya.
2. Kematian (mortalitas)
Kematian adalah ukuran jumlah kematian umumnya karena akibat yang spesifik pada suatu populasi. Mortalitas khusus mengekspresikan pada jumlah satuan kematian per- 1000 individu per-tahun, hingga rata-rata mortalitas sebesar 9,5 berarti pada populasi 100.000 terdapat 950 kematian per-tahun.
3. Perpindahan (migrasi)
Migrasi adalah peristiwa berpindahnya suatu organisme dari suatu tempat ke tempat lainnya. Dalam banyak kasus organisme bermigrasi untuk mencari sumber cadangan makanan yang baru untuk menghindari kelangkaan yang mungkin terjadi karena datangnya musim dingin atau kerana over populasi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya fertalitas penduduk:
1. Faktor demografi, antara lain adalah:
a. Struktur umur
b. Struktur perkawinan
c. Umur kawin pertama
d. Paritas
e. Disrupsi perkawinan
f. Proporsi yang kawin

2. Faktor non demografi, antara lain adalah:
a. Keadaan ekonomi penduduk
b. Perbaikan status perempuan
c. Tingkat pendidikan
d. Urbanisasi dan industrialisasi.
Pertumbuhan penduduk, kualitas sumber daya manusia (SDM) yang rendah, dan sempitnya kesempatan kerja merupakan akar permasalahan kemiskinan. Jadi aspek demografis mempunyai kaitan erat dengan masalah kemiskinan yang dihadapi di Indonesia pada saat ini. Daerah miskin sering ditinggalkan penduduknya untuk bermigrasi ke tempat lain dengan alasan mencari kerja.
Dampak Negatif Pertumbuhan Penduduk Lainnya:
Lahan tempat tinggal dan bercocok tanam berkurang
semakin banyaknya polusi dan limbah yang berasal dari rumah tangga, pabrik, perusahaan, industri, peternakan, dll
Angka pengangguran meningkat
Angka kesehatan masyarakat menurun
Angka kemiskinan meningkat
Pembangunan daerah semakin dituntut banyak
Ketersediaan pangan sulit
Pemerintah harus membuat kebijakan yang rumit
Angka kecukupan gizi memburuk
Muncul wanah penyakit baru
Rumus laju pertumbuhan penduduk, yaitu
r = {(Pt /P0)(1/t)-1} x 100
dimana:
r = laju pertumbuhan penduduk
Pt = Jumlah penduduk pada tahun ke –t
P0 = Jumlah penduduk pada tahun dasar
t = selisih tahun Pt dengan P0
Migrasi adalah peristiwa berpindahnya suatu organisme dari suatu bioma ke bioma lainnya. Dalam banyak kasus, organisme bermigrasi untuk mencari sumber-cadangan-makanan yang baru untuk menghindari kelangkaan makanan yang mungkin terjadi karena datangnya musim dingin atau karena overpopulasi
Migrasi atau mobilitas penduduk dari satu daerah ke daerah lainnya dapat dikelompokkan menjadi dua:
a. Migrasi internasional, yaitu perpindahan penduduk yang dilakukan antarnegara.
Migrasi internasional dibedakan menjadi imigrasi dan emigrasi.
1) Imigrasi, yaitu perpindahan penduduk dari suatu negara lain ke dalam suatu negara. Contoh orang India masuk ke Indonesia.
2) Emigrasi, yaitu perpindahan penduduk dari suatu negara menuju ke negara lain. Contoh orang Indonesia pergi bekerja ke luar negeri, misalnya para Tenaga Kerja Indonesia yang bekerja di Malaysia.
b. Migrasi nasional, yaitu proses perpindahan penduduk di dalam satu negara.
Migrasi nasional ini terdiri dari beberapa jenis, yaitu:
1) Migrasi penduduk sementara atau migrasi sirkuler, terdiri dari:
a) penglaju, yaitu perpindahan penduduk dari tempat tinggal asal menuju ke tempat tujuan yang dilakukan setiap hari pulang pergi untuk melakukan suatu pekerjaan.
b) perpindahan penduduk musiman, maksudnya perpindahan yang dilakukan hanya bersifat sementara pada musim-musim tertentu.
2) Migrasi penduduk menetap meliputi transmigrasi dan urbanisasi.
Transmigrasi, yaitu perpindahan dari salah satu wilayah untuk menetap di wilayah lain dalam wilayah negara.
Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota atau dari kota kecil ke kota besar.
(1) Faktor–faktor yang mendorong terjadinya urbanisasi, sebagai berikut.
(a) Lahan pertanian semakin sempit.
(b) Sulitnya pekerjaan di luar sektor pertanian.
(c) Banyaknya pengangguran di pedesaan.
(d) Fasilitas kehidupan sulit didapat.
(e) Kurangnya fasilitas hiburan.
(2) Faktor penarik di kota, sebagai berikut.
(a) Lapangan pekerjaan lebih banyak.
(b) Banyak menyerap tenaga kerja.
(c) Banyak hiburan.
(d) Banyak fasilitas kehidupan.
Analisis dan perkiraan besaran dan arus perpindahan penduduk (migrasi atau mobilitas) merupakan hal yang penting bagi terlaksananya pembangunan manusia seutuhnya, terutama di era otonomi daerah. Apalagi jika analisis mobilitas tersebut dilakukan pada suatu wilayah administrasi yang lebih rendah daripada tingkat propinsi. Tingkat mobilitas penduduk baik permanen maupun nonpermanen justru akan lebih nyata terlihat pada unit administrasi yang lebih kecil seperti kabupaten, kecamatan, dan kelurahan/desa.
Pada hakekatnya migrasi penduduk merupakan refleksi perbedaan pertumbuhan ekonomi dan ketidakmerataan fasilitas pembangunan antara satu daerah dengan daerah lain. Penduduk dari daerah yang tingkat pertumbuhan ekonominya lebih rendah akan berpindah menuju daerah yang mempunyai tingkat pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi.
Dari kacamata ekonomi, berbagai teori telah dikembangkan dalam menganalisis fenomena migrasi. Teori yang berorientasikan pada ekonomi neoklasik (neoclassical economics) misalnya, baik secara makro maupun mikro, lebih menitikberatkan pada perbedaan upah dan kondisi kerja antardaerah atau antarnegara, serta biaya, dalam keputusan seseorang untuk melakukan migrasi. Menurut aliran ini, perpindahan penduduk merupakan keputusan pribadi yang didasarkan atas keinginan untuk mendapatkan kesejahteraan yang maksimum.
mengutip dari wikipedia Indonesia,Data statistik Indonesia,dan beberapa Blog Mahasiswa

BAB II  1. KEBUDAYAAN DAN KEPRIBADIAN
Kbudayaan berkembang dalam suatu masyarakat, jika diumpamakan sebagai wadah, budaya merupakanisi sedangkan masyarakat sebagai wadahnya. Masyarakat terdiri dari individu-individu denganjumlah besar dimana setiap individu memiliki corak khas yang akan membedakannya dari individu-individu yang lainnya.
 - Definisi Kebudayaan Secara Etimologi
Kata kebudayaan berasal darikata sangsekerta buddayah yang merupakan bentuk jamak dari kata buddhi yang berarti budiatau akal, dengan kata lain kebudayaan diartikan sebagai hal-hal yang bersangkutan dengan budiatau akal. Culture berasal dari kata latin colerayang berarti mengolah atau mengerjakan. Menurut Mac Iver culture merupakan ekspresi jiwa yangterwujud dalam cara hidup dan berfikir, pergaulan hidup, seni kesusastraan, agama, rekreasi dan hiburan.
 Beberapa definisi kebudayaan menurut para ahli :
 E.B. TAYLOR Kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, moral, hukum, dan adat istiadat. 
HERSKOVTAS Kebudayaan adalah bagian dari lingkungan hidup yang diciptakan oleh manusia. 
KOENTJARANINGRAT Kebudayaan adalah keseluruhan system gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik dari manusia dengan belajar.
KI HAJAR DEWANTARA Kebudayaan merupakan buah budi manusia dalam hidup bermasyarakat.
SELO SOEMARDJAN DAN SOELEMAN SOEMARDI Kebudayaan merupakan sarana hasil karya, rasa dan cipta manusia.
 -   Tipe Kebudayaan
Khusus Perkembangan kepribadian seorang individu akan dipengaruhi berbagai factor, diantaranya tipe kebudayaan khusus yang meliputi berikut :
  • Kebudayaan khusus atas dasar factor kedaerahan. Dalam masyarakat Indonesia yang majemuk, terdapat perbedaan system kekerabatan yang beragam, ada yang menggunakan system matrilineal, patrilineal, dan parental. Hal ini memengaruhi perkembangan pribadi seorang individu.
  • Kebudayaan khusus kelas sosial, pola kehidupan golongan atas sangat berlainan dengan golongan bawah dalam hal ini dapat berupa cara berpakaian, etika, tata pergaulan, cara mengisi waktu senggang dan sebagainya.
  • Kebudayaan khusus atas dasar agama, agama yang berkembang dalam masyarakat Indonesia sangat beragam. Agama memiliki pengaruh besar dalam pembentukan kepribadian seorang individu. Terkait dengan ajaran dari setiap agama.
 -   Sifat atau karakteristik kebudayaan 
 Sifat atau karakteristik kebudayaan yang berkembangdalam masyarakat memiliki sifat yang cukup kompleks dengan karakteristik khusus, yaitu sebagai berikut:
  • Abstrak , adalah kebudayaan dalam arti yang sesungguhnya, abstrak dalam kebudayaan merupakan sistem idea atau sistem gagasan yang ada didalam pikiran manusia konkret merupakan hasil dari kebudayaan. Hal tersebut dapat dilihat melalui tarian-tarian, pawai budaya, pertunjukan musik, dan pertunjukan wayang. Semua itu disebut perilaku kebudayaan. Rumah joglo, candi, masjid, keratin dan patung juga bersifat konkret dan hasil dari kebudayaan. Hal-hal itulah yang disebut benda-benda budaya.
  • Menuntun dan mengarahkan manusia, berarti kebudayaan itu dapat menjadi penuntun, pengarah, pedoman dan kadang-kadang jadi alat pemaksa bagi sikap serta perilaku masyarakat.
  • Dimiliki oleh manusia, berarti bahwa kebudayaan itu hanya dimiliki oleh manusia.
  • Dimiliki oleh masyarakat, berarti kebudayaan itu tidak dimiliki secara individu ( perseorangan ), tetapi dimiliki secara kolektif ( masyarakat ). Masyarakat adalah sekelompok orang yang memilki persamaan-persamaan tempat tinggal, bahasa dan adat istiadat.
  • Kebudayaan bersifat integrative, dalam arti unsur kebudayaan yang satu berintegrasi dengan unsur kebudayaan lainnya sehingga terbentuk satu kesatuan yang bulat dan memiliki fungsi.
  • Kebudayaan diwujudkan dalam bentuk symbol atau lambang.
-   Hubungan Kebudayaan dan Kepribadiaan 
 Kepribadian mengandung pengertian sebagi ciriwatak yang diperlihatkan secara lahir. Konsistendan konsekuen dalam tingkah laku sehingga tampakbahwa individu tersebut memiliki identitas yangberbeda dengan individu lainnya.Kepribadian merupakan latar belakang perilaku seseorang. Menurut THEODERE M NEWCOME menyatakan bahwa kepribadian adalah organisasi factor-faktor biologis, psikologis dan sosiologisyang mendasari perilaku individu. Kebudayaan mempunyai pengaruh yang besar terhadap perilaku dan kepribadian seseorang terurtama bagian-bagian kebudayaan yang secara langsung mempengaruhi sorang individu. Karna itu hubungan kebudayaan dan kepribadian sangat erat, hal ini nampak dari pendapat para ahli yaitu
  • Herskovits,  Budaya langsung mempengaruhi prilaku dan kepribadian individu yang berada dan tinggal dalam lingkungan masyarakat yang memiliki kebudayaan tersebut.
  • Ralph Linton dan Kardinar Linton mengemukakan pendapat bahwa berdasarkan konsepsi psikologis kepribadian dipengaruhi adat istiadat pengasuhan anak. Pengaruh ini baru nampak sudah menginjak dewasa.
  • Koentjaraningrat mengemukakan bahwa suatu kebudayaan sering memancarkan watak khas tertentu yang tampak dari luar. Watak tersebut yang terlihat oleh orang asing. Watak ini dapat dilihat pada gaya tingkah laku masyarakat, kebiasaan maupun hasil karya benda mereka.
 -   Wujud Kebudayaan
 Kebudayaan tidak bisa dilihat atau dipegang karena berada di dalam pikiran atau kepala manusia. Oleh karena itu, kebudayaan bersifat abstrak. Akan tetapi, hasil kebudayaan dapat dilihat dan dideteksi (dipantau) dengan panca indra manusia.
-   Wujud kebudayaan dapat dilihat sebagai berikut:
  • Wujud kebudayaan merupakan kesatuan ide- ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, dan peraturan.
  • Wujud kebudayaan merupakan kesatuan aktivitas serta tindakan berpola yang dilakukan manusia dalam suatu masyarakat tertentu.
  • Wujud kebudayaan dapat dilihat suatu melalui benda-benda hasil karya manusia.
Ketiga wujud dari kebudayaan tersebut tidak terpisah satu dengan yang lain. Kebudayaan ideal mengatur dan memberi arah kepada perbuatan dan karya manusia. Sementara, pikiran dan ide maupun perbuatan dan karya manusia menghasilkan benda-benda yang merupakan kebudayaan fisiknya. Berdasarkan letak geografis, kebudayaan dapat dibagi menjadi :
  • Kebudayaan pusat, adalah suatu kebudayaan yang menjadi rujukan dan kiblat bagi mayoritas etnis. Kebudayaan pusat memiliki pengaruh kuat terhadap masyarakat.
  • Kebudayaan pinggiran, berarti kebudayaan tersebut berada jauh dari pusat kekuasaan kebudayaan pinggiran hidup ditengah-tengah masyarakat jelata, pengaruh kebudayaann pinggiran terhadap masyarakat relative lebih sempit dan bersifat local.
 -   Unsur-Unsur Kebudayaan
 Kebudayaan umat manusia mempunyai unsur-unsur yang bersifat universal. Hal tersebut disebabkan unsur-unsur kebudayaan itu dapat ditemukan pada kebudayaan bangsa-bangsa di dunia. Dalam buku universal catagoriel of culture, koentjaraningrat mengutip pendapat C. Kluckhohn, bahwa di dunia ini terdapat tujuh unsur kebudayaan yang bersifat universal
o   Sistem religi, yang meliputi system kepercayaan, system nilai, pandangan hidup, komunikasi keagamaan, atau upacara keagamaan.
o   System kemasyarakatan dan organisasi sosial, yang mencakup kekerabatan, asosiasi (perkumpulan), system kenegaraan, dan perilaku antar sesama manusia.
o   Bahasa, yang berbentuk lisan ataupun tulisan.
o   Sistem mata pencaharian hidup (system ekonomi) yang meliputi berburu, mengumpulkan makanan, bercocok tanam.
o   System teknologi, antara lain produksi, distribusi, transportasi, peralatan komunikasi, peralatan komsumsi dalam bentuk wadah, pakaian, perhiasan, tempat berlindung (perumuhan atau senjata ).
 -   Komponen Kebudayaan
 Tiap-tiap unsur kebudayaan universal itumenjelma dalam ketiga wujud kebudayaan,yaitu gagasan, aktivitas, dan artefak.Berdasarkan wujudnya itu, kebudayaan dapatdigolongkan atas dua komponen utama:
  • Kebudayaan Material Kebudayaan material mengacu pada semua ciptaan masyarakat yang nyata, konkrit. Termasuk dalam kebudayaan material ini adalah temuan-temuan yang di hasilkan dari suatu penggalian arkeologi: mangkuk tanah liat, perhisan, senjata, dan seterusnya. Kebudayaan material juga mencakup barang-barang, seperti televisi, pesawat terbang, stadion olahraga, pakaian, gedung pencakar langit, dan mesin cuci.
  • Kebudayaan Nonmaterial Sosiologi cenderung memusatkan perhatian pada kebudayaan nonmaterial, yaitu ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari generasi kegenerasi. Inilah denyut nadi kehidupan sosial.
-   Kebudayaan dan Pengaruhnya Terhadap Kepribadian
Budaya mempengaruhi perilaku dan kepribadian individu secara langsung karena individu tinggal dalam lingkungan masyarakat yang memiliki kebudayaan itu. Ciri-ciri dan unsur kepribadian seorang individu dewasa sebenarnya sudah tertanam kedalam jiwa seorang anak sejak awal, yaitu pada masa kanak- kanak melalui proses sosialisasi. Pembentukan watak banyak dipengaruhi oleh pengalamanya sebagai anak-anak yang berada dalam asuhan orang-orang terdekat di lingkungannya, juga oleh cara-cara dia diajari makan, bermain, disiplin dan cara bergaul.
    • Kepribadaan umum adalah pola-pola kebudayaan sendiri yang tidak dimiliki oleh masyarakat lainnya, yang berlainan dari satu masyarakat dengan masyarakat lainnya. Kepribadian dasar adalah kepribadian yang mendapat pengaruh lingkungan kebudayaan setempat yang sama selama masa pertumbuhannya. Suatu kebudayaan sering memancarkan suatu watak khas yang tampak dari luar yang terlihat oleh orang asing seperti terlihat pada gaya tingkah laku masyarakatnya, kegemaran-kegemaran mereka, dan berbagai benda hasil karya mereka.

BAB II  2. PERKEMBANGAN KEBUDAYAAN DI INDONESIA

Indonesia sebagai sebuah negara yang memiliki ribuan pulau dengan jutaan penduduk yang tersebar di seluruh pulau sudah pasti pula memiliki corak  budaya yang beraneka ragam. Dari ragam corak budaya ini pula menghasilkan kepribadian individu masyarakat Indonesia. Kepribadian sendiri adalahcorak tingkah laku sosial yang meliputi corak kekuatan, dorongan, keinginan,opini dan sikap yang melekat pada seseorang apabila berhubungan dengan oranglain atau menanggapi suatu keadaan.
Sedangkan arti Kebudayaan menurut Kamus Umum Bahasa IndonesiaBadudu – Zain adalah:
(1) segala sesuatu yang dilakukan oleh manusia sebagaihasil pemikiran dan akal budinya;
(2) peradaban sebagai hasil akal budi manusia;
(3) ilmu pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang dimanfaatkan untuk kehidupannya dan memberikan manfaat kepadanya.
Selanjutnya Koentjaraningrat dengan mengacu pada pendapat Kluckhohnmenggolongkan unsur-unsur pokok yang ada pada tiap kebudayaan dunia, antaralain sebagai berikut:
1.      Bahasa
2.      Sistem pengetahuan
3.      Organisasi social
4.      Sistem peralatan hidup dan teknologi
5.      Sistem mata pencaharian hidup
6.      Sistem religi
7.      Kesenian
Masyarakan dan kebudayaan merupakan perwujudan atau abstraksi perilaku manusisa. Kepribadian juga akan mewujudkan perilaku manusia; perilaku manusia dapat dibedakan dari kepribadiannya karena kepribadianmerupakan latar belakang perilaku yang ada dalam diri individu. Ketiga haltersebut mencerminkan kepribadian seseorang tersebut. Contohnya: seseorangyang melihat perselisihan antara dua orang, hal yang mungkin muncul dalam diriorang tersebut adalah keinginan untuk menyelesaikan perselisihan tersebut dankegiatannya atau perbuatan yang akan dilakukannya untuk menyelesaikanmasalah tersebut disebut tindakan.
Pembentukan kepribadian individu pada umumnya dipengaruhi oleh faktor kabudayaan, organisme biologis, lingkungan alam dan lingkungan sosial individu.
Faktor biologis, dapat mempengaruhi kepribadian secara langsung,misalnya seseorang yang mempunyai badan yang lemah secara fisik dapatmempunyai sifat rendah diri atau cacat fisik dan juga bisa mempengaruhikepribadian seseorang, atau karena kesalahan hormon dalam tubuhmanusia akan mempengaruhi kepribadian seseorang.
Faktor lingkungan alam dan lingkungan social, dalam masyarakat akandijumpai suatu proses dimana seorang individu mendapatkan pembentukan sikap untuk berperikelakuan sesuai dengan keinginankelompok (sosialisasi). Secara sosiologis, pembentukan kepribadianseseorang dapat diperoleh melalui proses tersebut yang dimulai sejak kelahirannya. Misalnya seseorang yang dibesarkan dalam lingkungan yangketat aturan maka dia akan tumbuh menjadi orang yang teratur.
Pengaruh Kebudayaan Terhadap Perkembangan Kepribadian. Berdasarkandefinisi kebudayaan dan kepribadian yang telah dikemukakan sebelumnya,kebudayaan memiliki beberapa pengertian, yaitu segala sesuatu yang dilakukanoleh manusia atau peradaban manusia sebagai hasil pemikiran dan akal budimereka. Kebudayaan juga diartikan sebagai ilmu pengetahuan manusia sebagaimakhluk sosial yang dimanfaatkan untuk kehidupannya dan memberikan manfaatkepadanya. Sedangkan kepribadian diartikan sebagai sifat khas dan hakikiseseorang yang membedakan dia dari orang lain. Terdapat lima tipe kebudayaankhusus yang mempengaruhi bentuk kepribadian yaitu:
Kebudayaan khusus atau dasar faktor kedaerahan. Misalnya dalam cara berdagang dan cara meminang antara orang padang dengan jawa berbedakarena pengaruh daerahnya
Cara hidup di desa dan di kota berbeda. Anak yang dibesarkan di desaakan mempunyai sifat irit, percaya diri, sedangkan anak yang dibesarkandi kota bersifat individualistik.
Kebudayaan khusus atau kelas sosial, orang yang memiliki materi yanglebih mempunyai gaya hidup yang berbeda dengan orang yang berkekurangan
Kebudayaan khusus atas dasar agama, orang yang dididik oleh agamayang berbeda akan memiliki kepribadian yang berbeda pula.
Pekerjaan atau keahlian. Misalnya kepribadian pengajar akan berbedadengan dokter atau pengacara.
Kesimpulannya, kebudayaan diciptakan oleh manusia dalam bermasyarakat sebagai wujud penyatuan cipta, karya dan rasa masing-masingindividu untuk membentuk nilai dan norma baru yang berlaku dalam masyarakatitu. Kemudian nilai dan norma tersebut dipatuhi oleh setiap individu sebagaiidentitas dari suatu kelompok masyarakat tertentu yang membedakan mereka darikelompok masyarakat

BAB  II  3. KEBUDAYAAN HINDU,BUDHA, DAN ISLAM

AKULTURASI BUDAYA HINDU-BUDHA-ISLAM di INDONESIA
Fakta tentang Proses Interaksi Masyarakat
Indonesia sebagai daerah yang dilalui jalur perdagangan memungkinkan bagi para pedagang India untuk sungguh tinggal di kota pelabuhan-pelabuhan di Indonesia guna menunggu musim yang baik. Mereka pun melakukan interaksi dengan penduduk setempat di luar hubungan dagang. Masuknya pengaruh budaya dan agama Hindu-Budha di Indonesia dapat dibedakan atas 3 periode sebagai berikut.
1. Periode Awal (Abad V-XI M)
Pada periode ini, unsur Hindu-Budha lebih kuat dan lebih terasa serta menonjol sedang unsur/ ciri-ciri kebudayaan Indonesia terdesak. Terlihat dengan banyak ditemukannya patung-patung dewa Brahma, Wisnu, Siwa, dan Budha di kerajaan-kerajaan seperti Kutai, Tarumanegara dan Mataram Kuno.
2. Periode Tengah (Abad XI-XVI M)
Pada periode ini unsur Hindu-Budha dan Indonesia berimbang. Hal tersebut disebabkan karena unsur Hindu-Budha melemah sedangkan unsur Indonesia kembali menonjol sehingga keberadaan ini menyebabkan munculnya sinkretisme (perpaduan dua atau lebih aliran). Hal ini terlihat pada peninggalan zaman kerajaaan Jawa Timur seperti Singasari, Kediri, dan Majapahit. Di Jawa Timur lahir aliran Tantrayana yaitu suatu aliran religi yang merupakan sinkretisme antara kepercayaan Indonesia asli dengan agama Hindu-Budha.
Raja bukan sekedar pemimpin tetapi merupakan keturunan para dewa. Candi bukan hanya rumah dewa tetapi juga makam leluhur.
3. Periode Akhir (Abad XVI-sekarang)
Pada periode ini, unsur Indonesia lebih kuat dibandingkan dengan periode sebelumnya, sedangkan unsur Hindu-Budha semakin surut karena perkembangan politik ekonomi di India. Di Bali kita dapat melihat bahwa Candi yang menjadi pura tidak hanya untuk memuja dewa. Roh nenek moyang dalam bentuk Meru Sang Hyang Widhi Wasa dalam agama Hindu sebagai manifestasi Ketuhanan Yang Maha Esa. Upacara Ngaben sebagai objek pariwisata dan sastra lebih banyak yang berasal dari Bali bukan lagi dari India.
AKULTURASI
Masuknya budaya Hindu-Budha di Indonesia menyebabkan munculnya Akulturasi. Akulturasi merupakan perpaduan 2 budaya dimana kedua unsur kebudayaan bertemu dapat hidup berdampingan dan saling mengisi serta tidak menghilangkan unsur-unsur asli dari kedua kebudayaan tersebut. Kebudayaan Hindu-Budha yang masuk di Indonesia tidak diterima begitu saja melainkan melalui proses pengolahan dan penyesuaian dengan kondisi kehidupan masyarakat Indonesia tanpa menghilangkan unsur-unsur asli. Hal ini disebabkan karena:
1. Masyarakat Indonesia telah memiliki dasar-dasar kebudayaan yang cukup tinggi sehingga masuknya kebudayaan asing ke Indonesia menambah perbendaharaan kebudayaan Indonesia.
2. Kecakapan istimewa yang dimiliki bangsa Indonesia atau local genius merupakan kecakapan suatu bangsa untuk menerima unsur-unsur kebudayaan asing dan mengolah unsur-unsur tersebut sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia.
Pengaruh kebudayaan Hindu hanya bersifat melengkapi kebudayaan yang telah ada di Indonesia. Perpaduan budaya Hindu-Budha melahirkan akulturasi yang masih terpelihara sampai sekarang. Akulturasi tersebut merupakan hasil dari proses pengolahan kebudayaan asing sesuai dengan kebudayaan Indonesia. Hasil akulturasi tersebut tampak pada.
1. Bidang Sosial
Setelah masuknya agama Hindu terjadi perubahan dalam tatanan sosial masyarakat Indonesia. Hal ini tampak dengan dikenalnya pembagian masyarakat atas kasta.
2. Ekonomi
Dalam ekonomi tidak begitu besar pengaruhnya pada masyarakat Indonesia. Hal ini disebabkan karena masyarakat telah mengenal pelayaran dan perdagangan jauh sebelum masuknya pengaruh Hindu-Budha di Indonesia.
3. Sistem Pemerintahan
Sebelum masuknya Hindu-Budha di Indonesia dikenal sistem pemerintahan oleh kepala suku yang dipilih karena memiliki kelebihan tertentu jika dibandingkan anggota kelompok lainnya. Ketika pengaruh Hindu-Budha masuk maka berdiri Kerajaan yang dipimpin oleh seorang raja yang berkuasa secara turun-temurun. Raja dianggap sebagai keturuanan dari dewa yang memiliki kekuatan, dihormati, dan dipuja. Sehingga memperkuat kedudukannya untuk memerintah wilayah kerajaan secara turun temurun. Serta meninggalkan sistem pemerintahan kepala suku.

SENI SASTRA
Tampak pada karya sastra di Selat Malaka dan Pulau Jawa.
Karya sastra yang berkembang:
1. Suluk,yaitu karya sastra yang berisi ajaran-ajaran tasawuf. Contoh : Suluk Sukrasa, Suluk Wujil
2. Hikayat, yaitu dongeng atau cerita rakyat yang sudah ada sebeluym masuknya Islam.
Contoh: Hikayat Amir Hamzah, Hikayat Panji Semirang
3. Babad, yaitu kisah sejarah yang terkadang memuat silsilah para raja suatu kerajaan Islam
Contoh: Babad tanah Jawi, Babd Cirebon, Babad Ranggalawe
SISTEM PEMERINTAHAN
Digunakan aturan-aturan Islam dalam pemerintahan kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia. Terbukti dengan adanya :
- Raja Mataram Islam awalnya bergelar Sunan/Susuhunan, artinya dijunjung
  -Raja akan diberi Gelar Sultan jika telah diangkat atas persetujuan khalifah yang memerintah di Timur Tengah
-Terdapat gelar lain yaitu Panembahan, Maulana.
SOSIAL
  -Mulai dikenal sistem demokrasi
-Tidak mengenal adanya sistem kasta
  -Tidak mengenal perbedaan gologan dalam masyarakat
FILSAFAT
Setelah Islam lahir berkembanglah Ilmu filsafat yang berfungsi untuk mendukung pendalaman agama Islam.
- Abad 8 M, lahir dasar-dasar Ilmu Fikih
- Fikih, merupakan ilmu yang mempelajari hukum dan peraturan yang mengatur hak dan kewajiban umat Islam terhadap Tuhan dan sesama manusia.
Dengan Fikih diharapkan umat Islam dapat hidup sesuai dengan kaidah Islam.
  -Abad ke-10 M, lahir dasar-dasar Ilmu Qalam dan Tasawuf
  -Qalam, merupakan ajaran pokok Islam tentang keesaan Tuhan, Ilmu teologi/Ilmu ketuhanan/ Ilmu Tauhid.
  -Asal mula lahirnya tasawuf karena pencarian Allah karena kecintaan dan kerinduan pada Allah.
-Tasawuf kemudian berkembang menjadi aliran kepercayaan

BAB III KEBUDAYAAN BARAT

Kebudayaan Barat adalah kebudayaan yang cara pembinaan kesadarannya dengan cara mamahami ilmu pengtahuan dan filsafat. Mereka melakukan berbagai macam cara diskusi dan debat untuk menemukan atau menentukan makna seperti apa yang sebenarnyamurni /asli dari kesadaran. Mereka banyak belajar dan juga mengajar yang awalnya datang dari proses diskusi dan perdebatan yang mereka lakukan. Melalui proses belajar dan mengajar, para ahli kebudayaan barat dituntut untuk pandai dalam berceramah dan berdiskusi. Hal itu dilakukan karena pada akhirnya akan banyak yang mengikuti ajarannya


Dampak Positif Kebudayaan Barat
Berikut ini merupakaan dampak positif kebudayaan Barat bagi masyarakat
  • Perubahan pola pikir dan sikap. perubahan ini mendorong untuk memanfaatkan akal pikiran semaksimal mungkin, sehingga melahirkan berbagai macam penemuan yang bermanfaat untuk kehidupan dan kemajuan manusia.
  • Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dari Barat telah memberikan berbagai kemudahan bagi masyarakat sekaligus memotivasi mesyarakat untuk maju dalam segala hal. contohnya saja seperti pertukaran remaja dan program beasiswa.
  • Perkembangan industry Barat dalam memproduksi berbagai alat transportasi dan komunikasi yang canggih telah meningkatkan taraf hidup masyarakat karena jumlah pengangguran menjadi berkurang.
Dampak Negatif Kebudayaan Barat
            Kebudayaan barat menimbulkan dampak negative. hal inilah yang patut diwaspadai agar masyarakat tidak terjerumus pada hal negative. Berikut ini beberapa dampak negative :
  • Banyak nya produk impor. Produk dalam negri menjadi terpinggirkan akibat maraknya barang impor. barang dari luar negri/ impor memiliki nilai pakai dan kualitas yang lebih unggul ketimbang produk Indonesia.
  • Menyebabkan kesenjangan sosial di masyarakat. Perkembangan teknologi luar yang semakin canggih membuat masyarakat merasa tidak butuh pertolongan sesame. hal ini menimbulkan sikap acuh dan individualism.
  • Kehidupan yang serba bebas. hal ini membuat anak-anak sekarang kehilangan rasa hormat kepada orang tua, menganut pergaulan bebas seperti yang telah disebutkan diatas tadi, dan juga menganut pergaulan bebas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar