Sabtu, 08 November 2014

Masyarakat Kota dan Desa



Nama  : Murdani Agustian
NPM   :27414640
Kelas  : 1IC08


MASYARAKAT PERKOTAAN DAN MASYARAKAT PEDESAAN

                                                      BAB I Masyarakat Perkotaan

Pengertian Masyarakat
Masyarakat merupakan salah satu satuan sosial sistem sosial, atau kesatuan hidup manusia. Istilah inggrisnya adalah society , sedangkan masyarakat itu sendiri berasal dari bahasa Arab Syakara yang berarti ikut serta atau partisipasi, kata Arab masyarakat berarti saling bergaul yang istilah ilmiahnya berinteraksi. Ada beberapa pengertian masyarakat :
a.       Menurut (Selo Sumarjan 1974) masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan
b.      Menurut (Ralph Linton 1968) masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang hidup dan bekerja sama dalam waktu yang relatif lama dan mampu membuat keteraturan dalam kehidupan bersama dan mereka menganggap sebagai satu kesatuan sosial.
c.       Menurut (Koentjaraningrat 1994) masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinyu dan terikat oleh suatu rasa identitas yang sama.
d.      Menurut Emile Durkheim masyarakat merupakan suau kenyataan objektif pribadi-pribadi yang merupakan anggotanya.

Masyarakart Perkotaan

1.      Pengertian Masyrakat Perkotaan
Pengertian masyarakat perkotaan Masyarakat perkotaan sering disebut urban community. Pengertian masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat kehidupannya serta cirri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat pedesaan. Pengertian masyarakat perkotaan menurut para ahli :


a.       Dwigth Sanderson Kota ialah tempat yang berpenduduk sepuluh ribu orang atau lebih. Dari beberapa pendapat secara umum dapat dikatakan mempunyani ciri-ciri mendasar yang sama. Pengertian kota dapat dikenakan pada daerah atau lingkungan komunitas tertentu dengan tingkatan dalam struktur pemerintahan.
b.      Wirth Kota adalah suatu pemilihan yang cukup besar, padat dan permanen, dihuni oleh orang-orang yang heterogen kedudukan sosialnya.
c.       Max Weber Kota menurutnya, apabila penghuni setempatnya dapat memenuhi sebagian besar kebutuhan ekonominya dipasar local.
2.      Ciri-ciri Masyarakat Perkotaan

Ø  Norma-norma yang berlaku tidak terlalu meningkat.
Ø  Terdapat spesialisasi dari variasi pekerjaan.
Ø  Penduduknya yang padat dan bersifat heterogen.
Ø  Kurangnya control social dari dari masyarakat karena sifat gotong royong mulai menurun
Kita bisa dapat membedakan masyarakat kota dan desayang masing-masing mempunyai karakteristik tersendiri. Masing-masing mempunyai system yang mandiri, dengan fungsi-fungsi social, struktur serta proses social yang sangat berbeda, bahkan kadang-kadang dikatakan “Berlawanan” pula.


Perbedaan Desa Dan Kota

Ø  Mobilitas rendah tinggi
Ø  Kepadatan penduduk tidak padat-padat
Ø  Keahlian umum dan tersebar ada spesialisasi
Ø  Kontrol social adat/tradisi hokum/peraturan tertulis
Ø  Status sosial stabil dan tidak stabil
Ø  Rumah dan tempat kerja dekat berjauhan


Hubungan Desa dengan Kota

Masyarakat pedesaan dan perkotaan bukanlah dua komunitas yang terpisah sama sekali satu sama lain. Bahkan dalam keadaan yang wajar di antara keduanya terdapat hubungan yang erat, bersifat ketergantungan, karena di antara mereka saling membutuhkan. Kota tergantung pada desa dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan-bahan pangan seperti beras, sayur¬mayur, daging dan ikan.Desa juga merupakan sumber tenaga kasar bagi jenis¬jenis pekerjaan tertentu di kota, misalnya saja buruh bangunan dalam proyek¬proyek perumahan, proyek pembangunan atau perbaikan jalan raya atau jembatan dan tukang becak. Mereka ini biasanya adalah pekerja-pekerja musiman.
Pada saat musim tanam mereka, sibuk bekerja di sawah. Bila pekerjaan di bidang pertanian mulai menyurut, sementara menunggu masa panen mereka merantau ke kota terdekat untuk melakukan pekerjaan apa saja yang tersedia. Sebaliknya, kota menghasilkan barang-barang yang juga diperlukan oleh orang desa seperti bahan-bahan pakaian, alat dan obat-obatan pembasmi hama pertanian, minyak tanah, obat-obatan untuk memelihara kesehatan dan alat transportasi. Kota juga menyediakan tenaga-tenaga yang melayani bidang¬bidang jasa yang dibutuhkan oleh orang desa tetapi tidak dapat dilakukannya sendiri, misalnya saja tenaga-tenaga di bidang medis atau kesehatan, montir¬montir, elektronika dan alat transportasi serta tenaga yang mampu memberikan bimbingan dalam upaya peningkatan hasil budi daya pertanian, peternakan ataupun perikanan darat.


Aspek Positif  Dan Negatif

Aspek Positif

Ø  Adanya peran saling melengkapi antara desa dan kota
Ø  Kota dan desa adalah saling membutuhkan
Ø  Kemajuan desa dapat memacu kemajuan kota begitu sebaliknya

Aspek Negatif
Ø  desa biasanya lebih direndahkan dari kota
Ø  masyarakat kota biasanya tidak bisa menghargai adat yang ada di desa
Ø  kesenjangan sosial yang jauh antar masyarakat kota dan desa dapat menyebabkan perpecahan.


BAB II  Masyarakat Pedesaan
1.      Pengertian Masyarakat Pedesaan
Desa adalah suatu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat pemeritnahan sendiri
Masyarakat pedesaan ditandai dengan pemilikan ikatan perasaan batin yang kuatsesama warga desa, yaitu perasaan setiap warga/anggota masyarakat yang sangat kuat yang hakekatnya.
Adapun yang menjadi ciri masyarakat desa antara lain :

  1. Didalam masyarakat pedesaan di antara warganya mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan lainnya di luar batas wilayahnya.
  2. Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan
  3. Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian

2.      Ciri-ciri Masyarakat Pedesaan
Ø  Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian.
Ø  Mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal mengenal antara ribuan jiwa.
Ø  Masyarakat tersebut homogen, seperti dalam hal mata pencaharian, agama, adat istiadat, dan sebagainya.
Ø  Ada pertalian perasaan yang sama tentang kesukuan terhadap kebiasaan.

Hakikat dan Sifat Masyarakat Pedesaan
Seperti dikemukakan oleh para ahli atau sumber bahwa masyarakat In¬donesia lebih dari 80% tinggal di pedesaan dengan mata pencarian yang bersifat agraris. Masyarakat pedesaan yang agraris biasanya dipandang antara sepintas kilas dinilai oleh orang-orang kota sebagai masyarakat tentang damai, harmonis yaitu masyarakat yang adem ayem, sehingga oleh orang kota dianggap sebagai tempat untuk melepaskan lelah dari segala kesibukan, keramaian dan keruwetan atau kekusutan pikir.

Maka tidak jarang orang kota melepaskan segala kelelahan dan kekusutan pikir tersebut pergilah mereka ke luar kota, karena merupakan tempat yang adem ayem, penuh ketenangan. Tetapi sebetulnya ketenangan masyarakat pedesaan itu hanyalah terbawa oleh sifat masyarakat itu yang oleh Ferdinand Tonies diistilahkan dengan masyarakat gemeinschaft (paguyuban). Jadi Paguyuban masyarakat itulah yang menyebabkan orang-orang kota menilai sebagai masyarakat itu tenang harmonis, rukun dan damai dengan julukan masyarakat yang adem ayem.
Tetapi sebenarnya di dalam masyarakat pedesaan kita ini mengenal bermacam-macam gejala, khususnya hal ini merupakan sebab-sebab bahwa di dalam masyarakat pedesaan penuh dengan ketegangan-ketegangan social.


Kegiatan Pada Masyarakat Pedesaan

Karena anggota warga masyarakat mempunyai kepentingan pokok yang hampir sama, mereka selalu bekerja sama untuk mencapai kepentingan mereka pada. Pada waktu mendirikan rumah, upacara pesta perkawinan ,memperbaiki jalan desa, membuat saluran air, dan sebagainya, mereka selalu bekerja sama. Bentuk kerja sama masyarakat ini lah yang sering di istilahkan dengan gotong royong dan tolong-menolong. Pada saat ini  pekerjaan gotong royong lebih populer dengan istilah kerja bakti, misalnya memperbaiki jalan, saluran air, menjaga keamanan desa (ronda malam), dan sebagainya. Kerja sama macam ini biasanya menangani hal-hal yang lebih bersipat demi kepentingan umum dan bukan untuk kepentingan perseorangan (individual), seperti mendirikan rumah, pesta perkawinan, pada musibah (seperti kematian), kelahiran dan sebagainya. Perlu dicatat dan diketahui di sini bahwa semua kegiatan kerja sama ini, baik kerja bakti ataupun tolong-menolong, tidak membutuhkan tenaga ahli tertentu


Sistem Nilai Dan Budaya Petani Indonesia

 Para ahli disinyalir bahwa dikalangan petani pedesaan ada suatu cara berfikir dan mentalitas yang hidup dan bersifat religio-magis. Sistem nilai budaya petani Indonesia antara lain adalah:

1.       Para petani di Indonesia terutama di Jawa pada dasarnya menganggap bahwa hidup itu sebagai sesuatu hal yang buruk, penuh dosa, kesengsaraan. Tetapi itu tidak berarti bahwa ia harus menghindari hidup yang nyata dan menghindarkan diri dengan sembunyi di dalam kebatinan atau dengan bertapa. Bahkan sebaliknya wajib menyadari keburukan hidup itu dengan jelas berlaku prihatin dan kemudian sebaik baiknya dengan penuh usaha atau ikhtiar.
2.       Mereka beranggapan bahwa orang bekerja itu untuk hidup, dan kadang-kadang untuk mencapai kedudukannya.
3.       Mereka berorientasi pada masa sekarang, kurang memperdulikan masa depan, mereka kurang mampu untuk itu. Bahkan kadang-kadang ia rindu masa lampau, mengenang kekayaan masa lampau (menanti datangnya kembali sang ratu adil yang membawa kekayaan bagi mereka).
4.       Mereka menganggap alam tidak menakutkan bila ada bencana alam atau bencana lain itu hanya meruakan sesuatu yang harus wajib diterima. Mereka cukup dengan menyesuaikan diri dengan alam, kurang adanya usaha untuk menguasainya.
5.       Dan untuk menghadapi alam mereka cukup dengan hidup bergotong royong, mereka sadar bahwa dalam hidup itu pada hakikatnya tergantung kepada sesamanya.





                                                         BAB III  URBANISASI
 
1.      Pengertian Urbanisasi Dan Termasuk Tanda-tandanya
Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota. Urbanisasi adalah masalah yang cukup serius bagi kita semua. Persebaran penduduk yang tidak merata antara desa dengan kota akan menimbulkan berbagai permasalahan kehidupan sosial kemasyarakatan. Jumlah peningkatan penduduk kota yang signifikan tanpa didukung dan diimbangi dengan jumlah lapangan pekerjaan, fasilitas umum, aparat penegak hukum, perumahan, penyediaan pangan, dan lain sebagainya tentu adalah suatu masalah yang harus segera dicarikan jalan keluarnya.Berikut ini tanda tanda terjadi Urbanisasi :
1.      Terjadinya arus perpindahan penduduk dri desa kekota
2.      Bertambah besarnya jumlah tenaga karja non agraria disektor sekunder (industry) dan sector tersier (jasa).
3.      Tumbuhnya pemukiman menjadi kota
4.      Meluasnya pengaruh kota didaerah pedesaan mengenai segi ekonomi social, kebudayaan dan psikologis

Sebab-sebab Terjadinya Urbanisasi
Pada dasarnya ada tiga hal utama yang menyebabkan timbulnya urbanisasi yaitu:
a. adanya pertambahan penduduk secara ilmiah
b. terjadinya arus perpindahan dri desa kekota
c. tertariknya pemukiman perdesaan kedalam lingkup kota, sebagai akibat perkembangan kota yang sangat pesat di berbagai bidang, terutama yang berkaitan dengan tersedianya kesempatan kerja.

Akibat Urbanisasi
  1. Terbentuknya suburb tempat-tempat pemukiman baru dipinggiran kota
  2. Makin meningkatnya tuna karya (orang-orang yang tidak mempunyai pekerjaan tetap)
  3. Masalah perumahan yg sempit dan tidak memenuhi persyaratan kesehatan
  4. Lingkungan hidup tidak sehat, timbulkan kerawanan sosial dan criminal

Usaha Menanggulangi Urbanisasi
Hal-hal yang perlu diperhatikan demi menuntaskan urbanisasi yaitu:
1.      Pertama tentu peran pemerintah pusat sangat tinggi dalam menciptakan lapangan kerja yang lebih terencana dan permanen di desa, terutama desa tertinggal, lewat menteri yang terkait.
2.      Peranan bupati kepala daerah, pemda, kepala desa sangat dibutuhkan dalam memberi prioritas pembangunan pedesaan terutama dalam pengurangan kemiskinan dan peluang penciptaan tenaga kerja.
3.     Perlu adanya insentif bagi pemuda yang mau membantu atau berperan dalam pembangunan pedesaan.
4.      Perlunya penggalanan dana baik dari pajak, zakat dan shodakoh untuk membangkitkan peluang usaha baru.
5.      Perlu ada komunikasi kota desa sehingga untuk setiap pemuda yang meninggalkan desa harus berkontribusi dalam pembangunan desa.
6.      Hindari profokasi yang berlebihan terhadap enaknya hidup di kota.
7.      Promosikan enaknya hidup di desa.
8.      Perlu adanya transmigrasi apabila terjadi urbanisasi yang sangat meluap

Permasalahan yang dialami oleh masyrakat desa dan kota yaitu
Masyarakat Desa :
1.      EKONOMI
Pemasalahan yang di desa yaitu Ekonomi, karena mata pencahariannya rata-rata petani, nelayan maupun peternak dan sisa mereka yang tinggal di pedesaan menanggir karna bisa di bilang susah untuk mencari lapangan kerja di desa.
2.      PENDIDIKAN
Pendidikan ini sangat penting bagi semua kalangan tetapi kurangnya pendidikan yang ada di pedesaan menjadi banyak anak yang tidak melanjutkan ke SMP, SMA maupun sampai ke perguruan tinggi, ini di karenakan kurangnya biaya yang ada di pedesaan dan menjadi banyak anak yang dibawah umur sudah bekerja padahal meereka masih berhak untuk wajib belajar 12 tahun.
3.      Sarana dan Prasarana
ini adalah Masalah yang paling utama di pedesaan . minimnya  sarana dan prasaran sudah memunculkan banyak masalah besar lainya. Sarana dan prasarana  seperti jalan yang memdai ,sekolah , Fasilitas kesehatan dan ada juga fasilitas listrik yang masih belum bisa diikmati masyarakat pedesaan.
Namun dari semua kekurangan yang dimiliki pedesaan masih banyak sisi positif yang dimiliki masyarakat pedesaan , seperti hubungan kekeluargaan antar masyarakat , Masyarakat pedesan cenderung lebih taat kepada agama , Mereka juga masih memegang teguh adat istiadat yang ada di daerah mereka masing-masing , mereka juga lebih kreatif dalam memanfaatkan sumberdaya yang ada di sekitar mereka dengan cara yang wajar dan Merek juga sangat ramah kepada pendatang yang berkunjug ke wilayah mereka.

 Masyarakat Kota
1.      Kemacetan
Kemacetan sering terjadi di perkotaan karena banyaknya kendaraan yang tidak menampung untuk jalan di jalan raya sehingga menyebabkan kemacetan hamper setiap hari.
2.      Polusi
Polusi juga banyak di perkotaan karena bisa terjadi dari asap kendaraan bermotor maupun mobil, masyarakat yang membakar sampah sembarangan sehingga menyebabkan polusi di sebuah kota.
3.      Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk juga menjadi sebuah pekerjaan rumah bagi setiap pemimpin daerah tersebut . kepadatan penduduk bisa disebabkan karena tingkat kelahiran yang tinggi dan juga . arus Urbanisasi yang sangat tinggi . banyak dari masyarakat di desa yang menganggap bahwa dengan mereka pergi kekota mereka akan mendapatkan pekerjaan . namun kenyataanya ? mereka harus bersusah payah mencari uang hanya untuk makan . dan kotapun semakin sesak . permasalahan ini juga cukup sulit di selesaikan karena persepsi yang sudah melekat di masyarak di desa bahwa mencari kerja di kota mudah.
4.      Emosi
Entah mengapa masyarakat kota terutama remajanya banyak dari mereka yang tempramental dan mudah di provokasi . itu juga menyebabkan banyaknya kasus Tawuran antar pelajar ataupun kelompok masyarakat yang belakangan ini sangat sering terjadi dan sudah memakan banyak korban.

ALASAN
Jika saya tinggal di desa saya juga ingin pindah ke kota karena saya ingin belajar untuk meneruskan studi yang lebih baik di banding di desa. Karena kalu kita tidak ada ilmu sebab kita akan gampang dibodohin sama seseorang dan walaupun orang desa tetapi tidak ada halangan untuk melanjutkan studi.